Wednesday, 18 March 2015

Pers Rilis Wanita



Assalamu’alaikum wr.wb.


          Jika melongok shiroh shohabiyah tentu sudah tak dapat dihitung menggunakan jari lagi, begitu banyak sosok inspiratif sahabat wanita di zaman Rosululloh, namun pertanyaannya apakah di abad 21 ini masih ada sosok wanita inspiratif? Ataukah saat ini tinggal wanita yang berteriak-teriak menuntut kesetaraan gender saja? 
          Alhamdulillah, ternyata jawabannya YA, masih ada sosok inspiratif wanita itu. Ialah Septi Peni Wulandani, beliau yang biasa disapa bunda Septi ini lahir di Salatiga pada tahun 1974 memiliki dua orang puteri dan seorang putera.
          Keunikan hidupnya dimulai ketika Dodik Mariyanto atau yang kini menjadi suaminya meminang beliau, namun syaratnya ialah bunda Septi diminta mendidik langsung putera-puterinya kelak, alias bunda Septi diminta untuk menjadi seorang ibu rumah tangga, padahal di saat yang bersamaan SK beliau sebagai seorang PNS pun turun. Aaaakkkk, tentu saja pilihan yang berat bagi seorang calon PNS, namun dengan bismillah akhirnya bunda Septi memilih untuk mengikuti syarat dari suaminya 
          Alhamdulillah, keunikan kehidupan keluarga bunda Septi tak hanya sampai di situ, sebelum memiliki putera puteri bunda Septi selalu mengisi waktunya untuk mengikuti kuliah umum di UI (Universitas Indonesia) pun tak lupa ia selalu membagikan kartu namanya yang bertuliskan Septi Peni Wulandani – Ibu Rumah Tangga Profesional (barangkali itu adalah tahapan do’a beliau untuk mejadi seorang Ibu Profesional seperti saat ini).
          Ketika puteri-puterinya lahir yang hanya berjarak 15 bulan, beliau tak kehabisan ide uniknya, setiap hari mulai pukul 7 pagi sampai pukul 7 malam beliau menggantungkan dasternya dan mengenakan pakaian rapi ala pekerja kantoran, untuk apa? Tentu saja kita bertanya-tanya, ternyata itu cara beliau memaknai bahwa walaupun bekerja di rumah bukan berarti kita asal-asalan, tentu harus ada produk-produk yang bisa dihasilkan dari seorang ibu rumah tangga profesional.
          Dan benar saja, pendidikan anak yang menjadi passion beliau menghasilkan produk-produk luar biasa, dari tangannya muncul beragam produk pendidikan, ketika mendidik Enes (puteri pertamanya) lahirlah JARIMATIKA, ketika mendidik Ara (puteri keduanya) lahirlah ABACA-BACA, ketika mendidik Elan (putera ketiganya) lahirlah JARI QUR’AN.
          Beliau selalu berpesan, ketika kita bersungguh-sungguh di dalam, maka Allah akan mengeluarkan kita dengan kesungguhan itu, jadi betul-betul jagalah putera-puteri kita dengan segenap kesungguhan hati karena SKnya langsung datang dari Allah, bukan dari sesama manusia, pesan beliau. Alhamdulillah ketika saya bersungguh-sungguh mendidik anak-anak saya, maka saya pun tetap bisa mandiri financial karena kesungguhan tersebut, terang beliau. Program Jarimatika, abaca-baca, dan jari qur’an salah tiganya yang menjadikan beliau sebagai wanita yang mandiri financial. Selain school of life lebah putih dan institut ibu profesional. Waw !!! Keren banget ya temen-temen.
          Beliau dan pak Dodik pun menerapkan sunnah Rosululloh tak hanya dalam urusan ibadah, untuk putera-puteri mereka bahkan sampai urusan olahraga berenang, memanah, dan berkuda dilakoni oleh kedua pasangan kece ini, hingga suatu ketika bunda Septi harus menjual cincin nikahnya demi memenuhi permintaan putera-puterinya untuk berolahraga yang dicontohkan Rosululloh.
          Setiap tahun baru hijriyah, mereka pun membuat rencana project selama 1 tahun kedepan.  Pimpro alias pimpinan project bisa siapa saja, jika pimpinan project nya salah satu dari anak-anak, maka ibu dan bapak pun harus nurut apa ‘perintah’ dari anaknya. Project tersebut dilakoni berdasarkan passion masing-masing, seperti project Moo milik Ara (puteri kedua bunda Septi)misalnya, bunda Septi diminta belajar -ndalang- untuk memudahkan project tersebut masuk ke masyarakat, ya harus dilakukan oleh bunda Septi. Di keluarga ini tak mengenal istilah senioritas ibu,bpk-anak, hihi, asik sekali yaa. Anak sudah dibolehkan memimpin project sejak usia 12tahun/sekitar kelas 6 SD jika dikalkulasi berdasarkan usia akademik. Wah, umur sekian sudah diterapkan kepemimpinan, kemandirian, dan bermanfaat untuk masyarakat. 
          Pasangan kece ini selalu memberikan pilihan A, B, C, bahkan D kepada putera-puterinya dalam berbagai urusan, bahkan untuk urusan sekolah. Uniknya, karena luar biasa pendidikan yang diterapkan oleh bunda Septi dan pak Dodik, bahkan ketiga anaknya memilih “Aku ingin sekolah sama ibu saja” Waw !!! that is great mom !!! Dan, mashaaAllah, walau –hanya- sekolah bersama ibunya, puteri pertama dan kedua beliau bisa melanjutkan di perguruan tinggi at Singapore  dan Enes (puteri pertama) Desember 2014 telah dinyatakan lulus dari PT tsb (padahal Enes kelahiran 1996).
          Ketika bersungguh-sungguh menaklukan peran, berbakti kepada suami seutuhnya (ketika sudah menikah) serta menjalankan tugas dan misinya sebagai seorang ibu dan manager rumah tangga, maka lihatlah bagaimana Allah membersakan-mu sebagai seorang perempuan mulia [KZR].




No comments:

Alasan Ilmiah Dibalik Sunnah Memelihara Kucing

Islam adalah agama yang Rahmatan Lil Alamin artinya Agama yang menjadi Rahmat untuk alam semesta. Salah satu bagian dari alam sem...